Antarkan kebaikan,
Sewaktu kecil saya dan Evi tinggal di kampung. Tahun-tahun itu di sana belum ada toko buku, sehingga kami yang hobi baca ini sulit mendapat buku cerita. Kami termasuk yang beruntung karena orang tua kami berlangganan koran dan majalah untuk setiap anggota keluarga—kecuali kami yang dianggap masih terlalu kecil, sehingga kami bisa membaca majalah-majalah lungsuran dari kakak-kakak kami. Kami juga suka meminjam buku pada teman semasa kecil yang suka dibelikan buku oleh ayahnya yang bekerja di kota. Waktu itu kami bermimpi memiliki perpustakaan pribadi di rumah yang berisi ribuan buku. Ketika akhirnya kami pindah ke Kota Bandung, tidak serta merta kami mendapat asupan banyak buku. Orang tua kami menerapkan aturan ketat soal pembelian apa pun, karena itu agar bisa memiliki buku, kami terbiasa menabung. Mengingat masa kecil itu kami sedikitnya mengerti bagaimana perjuangan untuk mendapat buku bacaan. Berangkat dari pengalaman pribadi dan melihat fenomena sosial, bahwa hingga kini—belasan tahun kemudian—masih banyak orang kesulitan mendapat buku bacaan. Terutama perpustakaan-perpustakaan di daerah-daerah terpencil. Karena itulah ketika kami membuat komunitas kembar, program utama kami fokus pada literasi. Salah satunya program Membaca Nusantara yang di dalamnya terdapat sub program “Donasi Buku Untuk Perpustakaan”. Usia program tersebut barulah dua tahun.
Untuk merealisasikan program itu, kami tidak sendirian. Kami mengajak beberapa penerbit untuk bekerja sama sebagai penyedia buku-bukunya. Selain dari donatur-donatur pribadi yang berbaik hati menyumbangkan koleksi buku mereka. Namun, bukan berarti program itu berjalan lancar begitu saja. Kesulitannya terletak pada pengiriman buku. Sejak program itu disosialisasikan, kami menerima belasan proposalan dari perpustakaan-perpustakaan daerah seluruh Indonesia. Sebagai komunitas independen, kami mesti mengusahakan sendiri biaya pengirimannya. Sering kali, harga pengirimannya cukup mahal. Sehingga terus terang saja, jarak waktu pengiriman buku kadang jauh hari setelah proposal kami setujui. Semesta sepertinya memahami hal tersebut, karenanya membukakan jalan terbaik bagi kami. Minggu lalu, kami diundang acara blogger gathering oleh perusahaan ekspedisi bernama Paxel. Tanpa disangka, Paxel yang memiliki slogan “Antarkan Kebaikan” mau bekerja sama dengan kami untuk program tersebut.
Tentang Paxel Ekspedisi “Sameday”
Dalam acara gathering Paxel, kami mendengarkan kisah awal mula Pak Djohari mendirikan Paxel. Pak Djohari memulai ceritanya dari perjalanan spiritualnya ke tanah Mekah. Ketika itu beliau tersengat satu ingatan masa kecil, ingatan deja vu. Apa yang beliau alami persis sama seperti dalam mimpinya di masa kanak. Beliau mendapat satu kesadaran, bahwa agama yang dianutnya mesti dijalankan dengan sungguh-sungguh. Termasuk ajaran kebaikan di dalamnya. Maka beliau menjadikan kebaikan sebagai fondasi dalam usahanya. Saat mendirikan bisnis, beliau mendasarkannya pada, “Apa manfaat bisnis ini untuk khalayak? Kalau hanya mencari untung, itu tidak akan long term.” Beliau berprinsip, segala yang didasarkan pada kebaikan akan menghasilkan kebaikan pula. “Saya saksi hidup, bahwa perbuatan yang baik akan berbalik kepada kita di waktu-waktu yang tidak kita sangka.” Itulah kenapa Paxel “Antarkan Kebaikan”. Sebenarnya Pak Djohari telah lama berkecimpung di dunia ekspedisi. Salah satu ekspedisi terbesar saat ini merupakan hasil asuhannya.
Menegaskan slogannya, Paxel banyak memberi support dan terlibat dalam kampanye sosial. Salah satunya bekerja sama dengan Rumah Singgah Indonesia (RHI) yang memiliki 5 cabang, yaitu Bandung, Bali, Semarang, Jakarta, dan Makasar. Dalam gathering kemarin Teh Intan sebagai perwakilan RHI bersama Erlangga adik asuhannya sharing tentang kegiatan mereka dan bagaimana Paxel memberi dukungan.
Pak Alex juga menjelaskan arti logo Paxel adalah bergerak. Manusia yang bergerak, yang selalu berakselerasi. Memang, bergerak tidak selalu indah, kadang kita jatuh justru karena bergerak. Namun, bergerak membuat manusia belajar dari pengalaman dan mendengarkan. To create the light moment. Paxel memiliki tujuan movement di bidang logistik dengan berbasis solusi. Perubahan yang diharapkan bukan hanya di e-commerce, tapi lebih besar: lifestyle. Paxel bukan ingin menjadi nomor satu di bidang ekspedisi, tapi lebih spesifik, menjadi nomor satu untuk jasa pengiriman “sameday”.
Kelebihan Paxel Dari Jasa Ekspedisi Lain
Mbak Intan Saraswati, Chief Happiness Operation Paxel menjelaskan beberapa kelebihan Paxel dari jasa ekspedisi lain, yaitu:
1. Pengantaran same day alias sampai di hari yang sama.
2. Aplikasinya sederhana sehingga mudah digunakan siapa saja, termasuk orang tua.
3. Barang dijemput oleh kurir yang disebut “Happiness Hero”. Jadi buat kita para umat mager, enggak mesti ke mana-mana, bisa anteng-anteng di rumah sambil leyeh-leyeh tiada bertepi.
4. Order pengiriman barang kita enggak akan di-cancel, jam berapa pun itu. Tapi... untuk penjemputannya sendiri ada pembagian waktunya alias ada slot waktunya. Ini berfungsi untuk estimasi waktu pengiriman juga.
5. No distance limit. Enggak ada perhitungan jarak jauh dekat, karena yang dihitung hanya antar kotanya saja.
6. Money back guarantee. Ketika kita mengirim barang, bakalan muncul tuh estimasi waktu pengiriman di aplikasi, kalau melebih estimasi, meskipun cuman satu dua menit, uang kamu bakalan dibalikin. Segitunya loh!
7. Harga pengiriman flat. Hanya tergantung dari ukuran dan ke kota mana pengirimannya. Saat ini Paxel baru menjangkau Jabodetabek, Bandung, Semarang, Jogja, dan Solo. Harganya bisa kamu lihat di foto ya.
Intinya sih kata Mbak Intan, Paxel pengin ngasih sisi emotional experience. Yang terpenting kebahagiaan customer.
Oh iya, Paxel ini menggunakan sistem referal. Jadi buat kamu yang menggunakan referal akan mendapat saldo Rp100.000 sedangkan yang kode referalnya dipakai akan mendapat saldo Rp50.000. Boleh banget loh kalau mau memakai kode referal saya "evasrirahayu" hehe. Untuk menggunakan Paxel, kamu bisa mengunduh aplikasinya di Google Play Store, ya.
Antarkan Kebaikan Literasi Bersama Paxel
Dalam benak saya ketika menyimak penuturan Pak Djohari adalah setelah selesai acara, komunitas kami bisa mengajak Paxel bekerja sama untuk program Membaca Nusantara. Dasar kembar, meskipun enggak saling berkomunikasi, ternyata Evi sepikiran dengan saya. Pada sesi tanya jawab, Evi tanpa tedeng aling-aling langsung menanyakan pada Pak Djohari mengenai kemungkinan kerja sama tersebut. Gayung bersambut, tanpa ragu Pak Djohari langsung menyetujui. Memang program tersebut sejalan dengan visi dan misi Paxel. Rasanya senang sekali mendapat solusi untuk masalah kami.
Menjelang akhir tahun, stok buku-buku program “Donasi Buku Untuk Perpustakaan” sudah hampir habis. Kami pun kembali menghubungi penerbit-penerbit rekanan untuk memenuhi kebutuhan program tersebut. Betapa melegakan ketika kami bisa menawarkan pada penerbit untuk mengurus ekspedisi pengirimannya menggunakan Paxel, sehingga tidak memberatkan penerbit untuk ongkos kirim pengirimannya. Apalagi buku yang mencapai puluhan itu pasti beratnya lumayan. Senin siang, Happiness Hero mengambil paketnya dari penerbit. Malamnya, Kang Happiness Hero menghubungi saya untuk mengantar paket yang sudah di-packaging lagi dengan rapi. Waktu pengiriman sesuai dengan estimasi. Hari itu mata saya dan Evi berbinar-binar membuka paket berisi buku-buku itu. Sambil membayangkan kebahagiaan dan semangat anak-anak yang membaca buku-buku itu di perpustakaan-perpustakaan daerah. Semogalah makin banyak orang mendapat asupan bacaan bergizi yang diantarkan sepenuh hati.
Oh iya, bagi kamu yang ingin turut berpatisipasi dalam program ini, kamu bisa menghubungi kami untuk donasi bukunya. Yuk, kita bergiat dalam literasi untuk generasi optimis di masa kini dan nanti.
Antarkan Kebaikan Literasi Bersama Paxel
Sewaktu kecil saya dan Evi tinggal di kampung. Tahun-tahun itu di sana belum ada toko buku, sehingga kami yang hobi baca ini sulit mendapat buku cerita. Kami termasuk yang beruntung karena orang tua kami berlangganan koran dan majalah untuk setiap anggota keluarga—kecuali kami yang dianggap masih terlalu kecil, sehingga kami bisa membaca majalah-majalah lungsuran dari kakak-kakak kami. Kami juga suka meminjam buku pada teman semasa kecil yang suka dibelikan buku oleh ayahnya yang bekerja di kota. Waktu itu kami bermimpi memiliki perpustakaan pribadi di rumah yang berisi ribuan buku. Ketika akhirnya kami pindah ke Kota Bandung, tidak serta merta kami mendapat asupan banyak buku. Orang tua kami menerapkan aturan ketat soal pembelian apa pun, karena itu agar bisa memiliki buku, kami terbiasa menabung. Mengingat masa kecil itu kami sedikitnya mengerti bagaimana perjuangan untuk mendapat buku bacaan. Berangkat dari pengalaman pribadi dan melihat fenomena sosial, bahwa hingga kini—belasan tahun kemudian—masih banyak orang kesulitan mendapat buku bacaan. Terutama perpustakaan-perpustakaan di daerah-daerah terpencil. Karena itulah ketika kami membuat komunitas kembar, program utama kami fokus pada literasi. Salah satunya program Membaca Nusantara yang di dalamnya terdapat sub program “Donasi Buku Untuk Perpustakaan”. Usia program tersebut barulah dua tahun.
Di acara blogger gathering Paxel |
Untuk merealisasikan program itu, kami tidak sendirian. Kami mengajak beberapa penerbit untuk bekerja sama sebagai penyedia buku-bukunya. Selain dari donatur-donatur pribadi yang berbaik hati menyumbangkan koleksi buku mereka. Namun, bukan berarti program itu berjalan lancar begitu saja. Kesulitannya terletak pada pengiriman buku. Sejak program itu disosialisasikan, kami menerima belasan proposalan dari perpustakaan-perpustakaan daerah seluruh Indonesia. Sebagai komunitas independen, kami mesti mengusahakan sendiri biaya pengirimannya. Sering kali, harga pengirimannya cukup mahal. Sehingga terus terang saja, jarak waktu pengiriman buku kadang jauh hari setelah proposal kami setujui. Semesta sepertinya memahami hal tersebut, karenanya membukakan jalan terbaik bagi kami. Minggu lalu, kami diundang acara blogger gathering oleh perusahaan ekspedisi bernama Paxel. Tanpa disangka, Paxel yang memiliki slogan “Antarkan Kebaikan” mau bekerja sama dengan kami untuk program tersebut.
Tentang Paxel Ekspedisi “Sameday”
Dalam acara gathering Paxel, kami mendengarkan kisah awal mula Pak Djohari mendirikan Paxel. Pak Djohari memulai ceritanya dari perjalanan spiritualnya ke tanah Mekah. Ketika itu beliau tersengat satu ingatan masa kecil, ingatan deja vu. Apa yang beliau alami persis sama seperti dalam mimpinya di masa kanak. Beliau mendapat satu kesadaran, bahwa agama yang dianutnya mesti dijalankan dengan sungguh-sungguh. Termasuk ajaran kebaikan di dalamnya. Maka beliau menjadikan kebaikan sebagai fondasi dalam usahanya. Saat mendirikan bisnis, beliau mendasarkannya pada, “Apa manfaat bisnis ini untuk khalayak? Kalau hanya mencari untung, itu tidak akan long term.” Beliau berprinsip, segala yang didasarkan pada kebaikan akan menghasilkan kebaikan pula. “Saya saksi hidup, bahwa perbuatan yang baik akan berbalik kepada kita di waktu-waktu yang tidak kita sangka.” Itulah kenapa Paxel “Antarkan Kebaikan”. Sebenarnya Pak Djohari telah lama berkecimpung di dunia ekspedisi. Salah satu ekspedisi terbesar saat ini merupakan hasil asuhannya.
Menegaskan slogannya, Paxel banyak memberi support dan terlibat dalam kampanye sosial. Salah satunya bekerja sama dengan Rumah Singgah Indonesia (RHI) yang memiliki 5 cabang, yaitu Bandung, Bali, Semarang, Jakarta, dan Makasar. Dalam gathering kemarin Teh Intan sebagai perwakilan RHI bersama Erlangga adik asuhannya sharing tentang kegiatan mereka dan bagaimana Paxel memberi dukungan.
“Please take a noted, ‘antarkan kebaikan’ bukan isu buat jualan, tapi
memang begitu sesungguhnya tujuannya,” ucap Pak Alexander Zulkarnaen,
Brand Happiness Paxel. Menurutnya, suatu brand itu tergantung pada visi
founder-nya. Kemudian kenapa ‘antarkan kebaikan’ disosialisasikan agar
gerakan ini mampu mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk
berkontribusi. Pak Alex bercerita, ketika awal bergabung dengan Paxel,
dia diminta mengurusi kerjasama dengan badan-badan sosial yang sudah
dikurasi. Pak Alex berpikir, “Ini perusahaan baru kok udah ngurusin
CSR?” Padahal Paxel ini memang menganggap hal itu sebagai 'bagian' dari
perusahaan, bukan program CSR. Menurutnya, kesulitan terbesar
mengembangkan brand di Indonesia terdapat di logistik. Sebaik apa pun
brand melakukan promo, jika pengirimannya bermasalah, tetap tidak baik
di mata customer.
Brand: its about promise, about perception.
Pak Alex juga menjelaskan arti logo Paxel adalah bergerak. Manusia yang bergerak, yang selalu berakselerasi. Memang, bergerak tidak selalu indah, kadang kita jatuh justru karena bergerak. Namun, bergerak membuat manusia belajar dari pengalaman dan mendengarkan. To create the light moment. Paxel memiliki tujuan movement di bidang logistik dengan berbasis solusi. Perubahan yang diharapkan bukan hanya di e-commerce, tapi lebih besar: lifestyle. Paxel bukan ingin menjadi nomor satu di bidang ekspedisi, tapi lebih spesifik, menjadi nomor satu untuk jasa pengiriman “sameday”.
Mbak Intan sedang menjelaskan tentang Paxel |
Kelebihan Paxel Dari Jasa Ekspedisi Lain
Mbak Intan Saraswati, Chief Happiness Operation Paxel menjelaskan beberapa kelebihan Paxel dari jasa ekspedisi lain, yaitu:
1. Pengantaran same day alias sampai di hari yang sama.
2. Aplikasinya sederhana sehingga mudah digunakan siapa saja, termasuk orang tua.
3. Barang dijemput oleh kurir yang disebut “Happiness Hero”. Jadi buat kita para umat mager, enggak mesti ke mana-mana, bisa anteng-anteng di rumah sambil leyeh-leyeh tiada bertepi.
4. Order pengiriman barang kita enggak akan di-cancel, jam berapa pun itu. Tapi... untuk penjemputannya sendiri ada pembagian waktunya alias ada slot waktunya. Ini berfungsi untuk estimasi waktu pengiriman juga.
5. No distance limit. Enggak ada perhitungan jarak jauh dekat, karena yang dihitung hanya antar kotanya saja.
6. Money back guarantee. Ketika kita mengirim barang, bakalan muncul tuh estimasi waktu pengiriman di aplikasi, kalau melebih estimasi, meskipun cuman satu dua menit, uang kamu bakalan dibalikin. Segitunya loh!
7. Harga pengiriman flat. Hanya tergantung dari ukuran dan ke kota mana pengirimannya. Saat ini Paxel baru menjangkau Jabodetabek, Bandung, Semarang, Jogja, dan Solo. Harganya bisa kamu lihat di foto ya.
Intinya sih kata Mbak Intan, Paxel pengin ngasih sisi emotional experience. Yang terpenting kebahagiaan customer.
Oh iya, Paxel ini menggunakan sistem referal. Jadi buat kamu yang menggunakan referal akan mendapat saldo Rp100.000 sedangkan yang kode referalnya dipakai akan mendapat saldo Rp50.000. Boleh banget loh kalau mau memakai kode referal saya "evasrirahayu" hehe. Untuk menggunakan Paxel, kamu bisa mengunduh aplikasinya di Google Play Store, ya.
Happiness Hero yang mengantarkan buku donasi |
Antarkan Kebaikan Literasi Bersama Paxel
Dalam benak saya ketika menyimak penuturan Pak Djohari adalah setelah selesai acara, komunitas kami bisa mengajak Paxel bekerja sama untuk program Membaca Nusantara. Dasar kembar, meskipun enggak saling berkomunikasi, ternyata Evi sepikiran dengan saya. Pada sesi tanya jawab, Evi tanpa tedeng aling-aling langsung menanyakan pada Pak Djohari mengenai kemungkinan kerja sama tersebut. Gayung bersambut, tanpa ragu Pak Djohari langsung menyetujui. Memang program tersebut sejalan dengan visi dan misi Paxel. Rasanya senang sekali mendapat solusi untuk masalah kami.
Kiriman buku dari penerbit |
Menjelang akhir tahun, stok buku-buku program “Donasi Buku Untuk Perpustakaan” sudah hampir habis. Kami pun kembali menghubungi penerbit-penerbit rekanan untuk memenuhi kebutuhan program tersebut. Betapa melegakan ketika kami bisa menawarkan pada penerbit untuk mengurus ekspedisi pengirimannya menggunakan Paxel, sehingga tidak memberatkan penerbit untuk ongkos kirim pengirimannya. Apalagi buku yang mencapai puluhan itu pasti beratnya lumayan. Senin siang, Happiness Hero mengambil paketnya dari penerbit. Malamnya, Kang Happiness Hero menghubungi saya untuk mengantar paket yang sudah di-packaging lagi dengan rapi. Waktu pengiriman sesuai dengan estimasi. Hari itu mata saya dan Evi berbinar-binar membuka paket berisi buku-buku itu. Sambil membayangkan kebahagiaan dan semangat anak-anak yang membaca buku-buku itu di perpustakaan-perpustakaan daerah. Semogalah makin banyak orang mendapat asupan bacaan bergizi yang diantarkan sepenuh hati.
Buku-buku untuk donasi |
Oh iya, bagi kamu yang ingin turut berpatisipasi dalam program ini, kamu bisa menghubungi kami untuk donasi bukunya. Yuk, kita bergiat dalam literasi untuk generasi optimis di masa kini dan nanti.
kalo saldo credit Paxel nya udah abis, bakal isi ulang creditnya dan pake jasanya lagi gak?
BalasHapusPaxel solusi banget nih buat yang mau kirim-kirim barang dan pengen cepet sampe
BalasHapusSekarang lebih mudah ya dengan Paxel jadi pengen coba
BalasHapusTerasa banget ya kelebihan service Paxel
BalasHapusBikin nyaman
Paxel ini lagi happening banget sampe kemarin ada teman nanyain padahal aku juga belum kenal paxel katanya di daerah soreang udah ada apa belum. Lhaaaaa aku gak bisa jawab. Hahahaha
BalasHapuspaling suka paket dijemput kurir jadi ga usah repot dan paling sukanya sameday delivery sayang nih teh area coverage Cimahi ga masuk
BalasHapusKeren banget programnya
BalasHapusAku dah beberapa kali nyobain, kirim paket pake paxel, cepet banget..
BalasHapusYang ngirim paket, yang nerima paket...semuanya jadi hepi ya :))
BalasHapusWah baru tahu ternyata ada perbedaan programnya dengan ekspedisi lain. Kirain sama-sama aja. Semoga berkah Paxel.
BalasHapusKembar mah gitu ya teh, bisa sepemikiran nanyanya hehehe. Ini happiness hero yang jemput paketku juga nih di stasiun Bandung :D Bahagia banget memang pake Paxel ini, paketannya cepet sampai :))
BalasHapusIni kalau mau donasi bukunya buku anak ya, teh?
Semoga Paxel bisa segera jadi partner gerakan literasi kita ya
BalasHapusudah nyobain kirim2 pake paxel dan nyampenya cepet banget ya teh <3
BalasHapusKeren ya Paxel...aku udah coba dua kali puas deh...hehe..
BalasHapusKagum sama Paxel gak cuma sekedar bisnis aja tapi punya kepedulian sosial yang tinggi juga, kereen!
BalasHapuswah, suka banget sama filosofi bisnisnya.
BalasHapussemoga paxel terus berjaya =D
Keren ya paxel, keren jg program membaca nusantaranya twins universe :)
BalasHapusBenar - benar mengantarkan kebaikan deh Paxel ini
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus