Bicara Gizi Bersama Masako,
Waktu kecil, saya suka berada di dapur bersama Mama. Meskipun hanya sekadar menonton atau paling banter mengupas bawang. Mencium aroma masakan Mama dan melihatnya memasak memberi sensasi yang menyenangkan. Tapi setelah abege apalagi remaja, dapur menjadi tempat yang agak ‘angker’. Selain terpaksa membantu mengupas sayuran dan mengocok adonan kue untuk persiapan lebaran, masuk ke dapur hanyalah soal mengambil makan, minum, dan mencuci piring. Kata ‘memasak’ jadi asing, saking malesnya belajar masak.
Setelah memiliki anak, mindset saya pada memasak berubah. Enggak jadi hobi juga sih, tapi memasak memang kebutuhan. Ada masa-masanya juga memasak di dapur menjadi terapi dan kegiatan ‘istirahat’ dari tumpukkan deadline pekerjaan lain. Meskipun lebih suka memasak makanan simpel-simpel, kadang saya suka menonton acara masak-memasak dan kompetisinya. Niatnya sih kepengin meningkatkan skill memasak, jatuhnya malah kagum melihat banyaknya jenis bahan dan peralatan masak yang menimbulkan hasrat memiliki, eh.
Bicara Gizi Bersama Masako: Dari Masalah Anak Obesitas, Micin, Sampai Resep Masakan
Waktu kecil, saya suka berada di dapur bersama Mama. Meskipun hanya sekadar menonton atau paling banter mengupas bawang. Mencium aroma masakan Mama dan melihatnya memasak memberi sensasi yang menyenangkan. Tapi setelah abege apalagi remaja, dapur menjadi tempat yang agak ‘angker’. Selain terpaksa membantu mengupas sayuran dan mengocok adonan kue untuk persiapan lebaran, masuk ke dapur hanyalah soal mengambil makan, minum, dan mencuci piring. Kata ‘memasak’ jadi asing, saking malesnya belajar masak.
Setelah memiliki anak, mindset saya pada memasak berubah. Enggak jadi hobi juga sih, tapi memasak memang kebutuhan. Ada masa-masanya juga memasak di dapur menjadi terapi dan kegiatan ‘istirahat’ dari tumpukkan deadline pekerjaan lain. Meskipun lebih suka memasak makanan simpel-simpel, kadang saya suka menonton acara masak-memasak dan kompetisinya. Niatnya sih kepengin meningkatkan skill memasak, jatuhnya malah kagum melihat banyaknya jenis bahan dan peralatan masak yang menimbulkan hasrat memiliki, eh.
Salah satu resep masakan yang didemokan oleh Chef Yunita di Dapur Umami |
Waktu awal dapet hidayah belajar
memasak, saya pernah bertanya sama Mama, apa sih rahasia masakan beliau?
Soalnya di lidah saya, masakan Mama enggak pernah gagal. Jawaban Mama begini, “Masak
itu kuncinya... bawang, garam, dan micin atau penyedap rasa.” Mendengar itu
saya sempat berpikir, “Eh, ya kok Mama malah nyaranin saya pakai micin. Mama
kayaknya kurang update nih soal
bahayanya micin.” Kata Mama penyedap rasa ini bisa diganti sama gula pasir.
Suatu hari saya baca teman saya yang
seorang guru membagikan satu artikel mengenai micin di beranda Facebook-nya.
Dalam artikel itu disebutkan bahwa micin tidak berbahaya karena terbuat dari
tebu. Yang bikin berbahaya itu kalau pemakaiannya berlebihan. Seperti pun kalau
kita makan sesuatu berlebihan dan kebanyakan, bukannya bagus buat kesehatan
malah membahayakan. Okelah saya simpan dulu informasinya.
Lobi PT. AJINOMOTO |
Sampai, seminggu yang lalu, saya dan
teman-teman bloger diundang ke Dapur Umami. Tempatnya di kantor pusat AJINOMOTO
di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara. Sesampainya di sana, saya sempat
terkagum-kagum melihat desain interior Dapur Umami yang tataannya dapur idaman
banget. Peralatan masaknya lengkap, terawat, higienis, dan ruangannya luas.
Kami lalu duduk di kursi-kursi yang menghadap ke dapur utama yang di sebelah
kirinya terdapat layar untuk memutar slide
dan video. Para pembicara sudah siap dengan materinya. Selain talkshow, nantinya
kami juga diajak langsung praktik masak. Dalam hati saya berpikir, waaah...
bakalan jadi talkshow dan pengalaman masak
yang seru nih. Tambah lagi bisa ketemu langsung dengan Brand Manager Masako, Mbak Eurli Asria.
Tentang
Micin alias MSG
MSG yang sering disebut micin ini
singkatan dari Mono Sodium Glutamate. MSG ini punya kandungan ‘asam glutamat’
alias asam amino yang ternyata dibutuhkan makhluk hidup sebagai penyusun
protein. Asam glutamat ini ada dalam sumber makanan alami seperti daging merah,
ayam, brokoli, keju, susu, ikan, dan tomat.
MSG punya komposisi sebagai berikut:
78% Asam Glutamat
12% Natrium
10% Air
MSG = Aman
-
1987: JECFA (Komite Gabungan Ahli Bahan Tambahan
Pangan – WHO & FAO –di bawah PBB)
-
1991: Uni Eropa
-
1958 & 1995: FDA – Amerika (GRAS)
-
No.033-2012: PERMENKESRI
-
MSG adalah BTP Penguat Rasa yang diizinkan
dengan batas maksimum penggunaan “secukupnya” (sewajarnya sesuai dengan tujuan penggunaannya)
-
No.23-2013: Peraturan Ketua BPOM “Batas maksimum
Penggunaan BTP Penguat Rasa”
Menurut pakar nutrisi dari IPB yang juga
merupakan ketua umum Pergizi Pangan Indonesia, Bapak Prof Dr. Ir. Hardinsyah,
MS, MSG itu aman karena bahan bakunya alami, yaitu berasal dari tebu. MSG juga
mudah larut dan dimetabolisme dengan baik dalam tubuh.
PR Manajer Indonesia Bapak Harris Fadillah menjelaskan tentang MSG |
MSG beneran aman enggak sih? Beneran aman. Takarannya ya secukupnya, tergantung selera. Kalau makanan malah terasa pahit, berarti kelebihan takarannya. Jadi kata kuncinya memang ‘jangan berlebihan’ tapi pas-pasan saja.
Seperti pas perut keroncongan, pas masakan matang XD
PT. Ajinomoto ini memproduksi banyak
varian, 3 paling favorit saya adalah Masako, Saori, dan bumbu tepung Sajiku.
Dalam talkshow kemarin, dijelaskan tentang proses pembuatan Masako.
Proses
Pembuatan Masako
Awal mula perkenalan saya dengan Masako
ini dari Mama. Biasanya Mama sukanya pakai yang ayam, saya sendiri lebih sering
pakai yang rasa sapi. Berhubung sudah kenal dengan Masako, saya excited juga mengetahui seperti apa
proses pembuatannya.
Masako
terbuat dari apa?
Masako ini bumbu ekstrak daging ayam
atau sapi yang dibuat dari daging segar beneran, tentunya dipilih daging-daging
paling berkualitas atau terbaik, diracik dengan bumbu dan rempah pilihan. Daging
sapi terbaik ini yang kadar lemaknya rendah, bebas penyakit, dan sudah lolos
uji kualitas mikrobiologi dan kimia.
Bentuk produk Masako ini powder atau bubuk, jadi gampang larut.
Masako dikemas memakai plastik berlaminasi untuk menjaga kualitasnya. Selain
itu bikin makanan enak, praktis, dan ekonomis secara harganya terjangkau
banget, yang bikin tenang pakainya juga karena mempunyai sertifikat HALAL dari
Majelis Ulama Indonesia.
Kalau kepengin liat dan membuktikan
sendiri proses pembuatannya, bisa loh nonton streaming di sini.
Ini live loh langsung dari pabrik Masako di Mojokerto, Jawa Timur, jadi enggak
ada rekayasa gimana-gimana.
Gizi
Untuk Anak Obesitas
Sampai juga ke talkshow tentang gizi untuk anak obesitas. Sebenarnya saya enggak
pernah punya masalah dengan anak obesitas, tapi masalahnya anak saya ini
kekurusan. Kalau anak lain susah dikasih makan sayuran, anak saya susah dikasih
makan daging. Ngelesnya adaaa ajaaaa.... Anak susah makan sayur dan anak susah
makan daging sama-sama mesti ditangani dengan kreativitas supaya si anak
akhirnya mau makan juga.
Dokter Rita menjelaskan tentang menangani gizi anak obesitas |
Menurut Dr. (c) Rita Ramayulis, DCN,
M.Kes obesitas itu kelebihan lemak non esensial di dalam tubuh. Biasanya orang
seneng kalau anaknya gendut, selain terlihat menggemaskan, juga ada rasa
berhasil membesarkan anak. Berhubung anak saya kurus banget itu, seringkali
kalau ketemu orang agak horor kalau sudah mendengar pendapat mereka tentang
keadaan anak saya itu. Kata Dokter Rita yang sudah menulis banyak buku tentang
kesehatan ini, kondisi anak yang kegemukan dan terlalu kurus sama-sama kurang
baik. Kalau mau melihat apa anak sehat atau enggak itu dari tinggi badan yang
sesuai dengan beratnya dan apakah anak sering sakit atau enggak.
“Banyak
yang menganggap anak gemuk itu adalah keturunan dari orang tuanya, padahal gak
ada loh gemuk yang diturunkan, biasanya yang diturunkan itu ya pola hidup orang
tuanya,” ucap Dokter Rita. Sepertinya itu berlaku juga buat anak yang kurus.
Kata-kata Dokter Rita itu mengena banget buat saya. Saatnya untuk berbenah
supaya bisa jadi contoh yang baik untuk anak, nih.
Strategi Penurunan
Berat Badan Anak
Dokter
Rita punya cara atau strategi untuk menurunkan berat badan anak yang obesitas.
Cara-cara ini mesti dilakukan dengan kerja sama yang baik antara orangtua dan
anak. Jadi, enggak bisa memaksakan anak sendiri yang melakukannya, terus
orangtua cuman nyuruh-nyuruh aja. Bagaimanapun anak itu peniru orangtuanya kan.
Caranya
adalah:
- Move
Apa
sih move itu? Move itu mengajak anak untuk bergerak. Enggak mesti langsung
diajak olahraga berat. Bisa bergerak melakukan hal-hal kecil seperti
membereskan mainan seusai dimainkan. Atau mengajak anak bermain yang
mengharuskan badannya bergerak aktif. Anak jangan dibiarkan seharian hanya
menonton TV dan bermain gawai. Harus diimbangin dengan gerak tubuh yang aktif. Kalau
musim panas, seru juga nih si kecil diajak main lari-larian di pantai.
- Model
Memang
sulit menjadi rollmodel bagi anak. Tapi itu sudah tugas kita sebagai orangtua.
Kita harus mencontohkan pola hidup sehat. Mulai dari kebiasaan makan makanan
sehat, sampai berolahraga. Susah sih buat saya yang hanya berolahraga ketika
mendapat hidayah, tapi pelan-pelan harus dilakukan kalau kepengin anak menuruti
permintaan kita berolahraga dan makan makanan sehat. Sebenernya waktu olahraga
bisa jadi waktu berkualitas kita dengan anak juga ya.
- Meet
Tahap ini adalah mengajak anak untuk
mendiskusikan menu makanannya. Tanya anak, apa saja makanan yang ingin dia
makan dan kegiatan apa yang membuat mereka mau bergerak dengan sukarela.
Misalnya, membuat menu dari hari Senin sampai Minggu, lalu mengajak anak untuk
ikut berbelanja bahannya. Biarkan anak ikut memilih bahan masakan, sehingga dia
akan senang ketika memakannya nanti.
Demo
Masak dan Cooking Challenge di Dapur
Umami
Demo masak oleh Chef Yunita Princess |
Setelah mendapat pencerahan lewat talkshow, kami diajak melihat demo masak
dari Chef Yunita Princess yang bikin
betah menyimaknya. Gimana enggak, orangnya kocak dan humble. Tambah lagi duet maut dengan sang MC. Chemistry tektokan antara mereka membuat kami terhibur. Petjah
banget pokoknya! Saya jadi belajar juga cara membersihkan sayuran dan daging
yang bener. Demo masak ini terdiri dari 2 resep masakan lezat yang cocok untuk
anak obesitas, yaitu Brokoli Saus Telur Asin dan Siomay Jamur Masako. Menu-menu
yang disiapkan adalah menu yang mudah dipraktikkan dan dikreasikan. Tiap
mendemokan satu resep, Chef Yunita mengajak bloger turut serta. Resep kedua
malah dua orang bloger sekaligus yang diajak. Sebenernya saya kepengin ikutan
juga, tapi takut mengacaukan demonya XD
Cooking Challenge
Di sesi ini, 20 orang mama bloger dibagi
ke dalam 4 grup. Masing-masing grup terdiri dari 5. Saya masuk dalam grup Jamur
bersama Mbak Irma, Mbak Ria, Mbak Handayani, dan Mbak Nunu. Kami ditantang
untuk memasak resep Bayam Mentega Udang. Semua bahan sudah disediakan dan
dicuci bersih oleh tim Dapur Umami. Jadi kami tinggal masak aja. Enggak ketinggalan
dong Masakonya yang paling bisa bikin masakan enak. Karena berlima, kami
berbagi tugas. Saya mengambil tugas plating
makanan dan mendokumentasikan kegiatan memasaknya. Sedang Mbak Irma yang masak.
Ternyata... waktu pengumuman pemenang,
tim kami menang loh. Duh... enggak nyangka. Kata Chef Yunita yang menjadi
jurinya, semua plating peserta bagus,
penampilan masakannya juga oke semua yaitu bayamnya enggak berubah warna jadi
kuning.
Tim Jamur foto dulu sebelum masak |
Kalau kepengin nyoba berbagai resep
masakan dari Dapur Umami dan Masako, main aja ke fanpage-nya Asli Masako.
Senengnya dapet hadiah cooking challenge dari Masako |
Seru banget acara minggu lalu dengan
Masako di Dapur Umami. Paket lengkap deh. Dapet ilmu, dapet resep, dan dapet
juga hadiahnya XD Saya jadi semangat untuk menyiapkan masakan terbaik di rumah.
Waaah selamat, menang cooking challengenya <3
BalasHapusAku bagian ngehias aja, Teh, heuheu
HapusPasti bayam mentega nya enak bgt yah makanya jd juara di lomba masak.
BalasHapusIya, Mbak, hehe
Hapus*loh membanggakan kelompok sendiri
*tutup muka
Selamat teteh kelompoknya jadi juara, sayang nih aku gak icip icip dulu.
BalasHapusIyaaa... Aku juga penasaran sama masakan temen-temen :)
HapusHuhuy menang uy.. duh asyiknya dateng ke acara banyak ilmu gini ^^
BalasHapusIya, Teh, seruuu dan banyak makanan 😁
HapusWaah asiknya ya jauh2 dari Bandung, pulangnya bawa Masako banyak. Gak habis dipake masak berbulan2 yak
BalasHapusIya, Mbak.
HapusStok banyak nih... Seneeeng 😁
Saya jadi gak ragu dan bimbang lagi deh menggunakan masako untuk masakan, karena sebenernya saya sudah libur pake masako dan semacamnya hehe.
BalasHapusPakainya sedikit aja, Teh.
HapusBuat nambah gurih dan enak :)
waah, keren Eva menang lomba cooking, keren nih acaranya
BalasHapusTapi aku bukan bagian masaknya sih, Teh. Heuheu
HapusWah asyek banget acaranya. Liat dapur keren. Dapat ilmu dan hadiah
BalasHapusDapurnya bikin betah masak ini mah, Teh :)
HapusMSG aman asal digunakan tidak berlebihan ya. Resepnya gampang dipraktekkan sehari-hari apalagi Bayam Mentega. Masak yuk
BalasHapusIya, Mbak. Dipakai sedikit aja.
HapusInsya Allah amaan...
Jadi dapat ilmu ya mba,,, penggunaan msg pada masakan tidak berbaya Dan tentunya Aman, jadi dapat menu tambahan Yang di sajikan untuk keluarga
BalasHapusIya, Mbak.
HapusDapet 3 resep masakan :)
Dapurnya bikin mupeng ya heheheh.
BalasHapusDapurnya bikin ngedadak kepengin masak XD
Hapuswah lengkap banget acaranya ya
BalasHapusDan seruuuu, Mbak.
HapusUdah ikut terus menang itu, bangga lah pastinya .. selamat :)
BalasHapusHeuheu... Iya, Kang. Serasa terbayar jauh-jauh ke sana :)
HapusBumbu dapur favoritku... ✩_✩
BalasHapus*toss Mbak Susi :D
HapusAku suka produk masako 😄
BalasHapusKita kan selera makanannya samaaa, eh
HapusSetuju mbak.. yang penting jangan berlebihan. Kelebihan garam juga gak baik. Kelebihan makan juga efeknya gak bagus. Yang pas pas aja lah yaaa.. hehehe
BalasHapusPas di lidah, pas di perut, pas di kantong ya, Mbak :))
HapusBener mba, yang penting tidak berlebihan.
BalasHapusKalau pas, makanan jadi makin enak :)
HapusKetemu aku aja, Vaaaa. Aman, Rasi nggak bakal diliatin aneh karena kurus :D
BalasHapusAnak-anakku juga kurus2 (yang sulung nggak kurus lagi setelah ABG), copy paste dari emaknya.
Yang penting anak-anak sehat ya, Teh :)
Hapus