30 Tahun Mudik Gratis Sido Muncul,

Mudik Gratis dan Asyik Tanpa Plastik Bersama Sido Muncul

18.02 Eva Sri Rahayu 6 Comments

Mudik Gratis dan Asyik Tanpa Plastik Bersama Sido Muncul


Saya selalu terenyuh tiap kali membaca tulisan seorang teman perantau yang menyatakan kerinduannya pada ibunya. Kerap kali dia menumpahkan kerinduannya pada puisi. Betapa keinginan untuk mudik melimpah ruah, pulang pada kampung halaman, pulang untuk mencium telapak tangan ibu. Tak terbatas pada lebaran, kapan pun mudik tampaknya menjadi momen spesial untuknya.




Dalam tulisan lainnya, seseorang mengatakan tentang kesuksesan di perantauan, bahwa sesukses apa pun jangan lupa mudik. Atau justru merasa segagal apa pun di perantauan, jangan sampai malu untuk pulang. Membacanya membuat saya teringat kisah-kisah kepulangan ke kampung halaman yang memperlihatkan kesuksesan meski tak bermaksud pamer. Siapalah orangnya yang tak mau sukses di perantauan, sedang tujuan merantau sendiri salah satunya untuk meningkatkan derajat kehidupan. Mudik menjadi sesuatu yang mahal. Mahal ongkosnya, mahal pula perwajahan yang harus diperlihatkan. Meski mungkin esensi mudik merupakan melabuhkan hati pada orang-orang tersayang.

Mudik Gratis dan Asyik Tanpa Plastik Bersama Sido Muncul
Bersama Pak Irwan Hidayat, Direktur Sido Muncul

Setiap orang punya kisah mudiknya sendiri, cerita-cerita perjuangan ataupun kisah-kisah sederhana. Apa pun itu mudik menempati bagian spesial dalam kehidupan. Tak hanya mudik pertama, mudik kesekian pun punya keunikan tersendiri, ada sensasi yang beda. Maka saya sepakat ketika Pak Irwan Hidayat, Direktur Sido Muncul, berkata, “Ya kalau mudik itu mesti istimewa, enggak ada yang nggak istimewa. Tapi menurut saya ya, buat kami itu bisa 30 kali berturut-turut itu mujizat.”

Mudik Gratis dan Asyik Tanpa Plastik Bersama Sido Muncul

Segala sesuatu yang konsisten itu bagi saya luar biasa. Seperti mudik gratis yang diselenggarakan Sido Muncul yang telah menginjak tahun ketiga puluh. Butuh komitmen kuat untuk konsistensi tersebut.

Mudik Gratis dan Asyik Tanpa Plastik Bersama Sido Muncul
Hiburan sebelum pelepasan para pemudik (Sumber gambar Dede Ariyanto)

Tiap tahun Sido Muncul selalu mengusung tema yang berbeda. Tahun ini temanya “Mudik Asyik Tanpa Plastik”. Tema yang hits. Saat ini keadaan kita memang darurat plastik. Di mana-mana isu plastik ini diangkat agar masyarakat lebih peduli pada sampah plastik yang telah merusak lingkungan. Kini kita tidak asing ketika menonton video hewan yang terluka oleh sedotan, atau isi perut ikan yang ternyata berisi penuh plastik, kemudian foto-foto tempat pariwisata yang kotor dengan sebaran sampah yang bikin miris. Muncullah program-program daur ulang maupun ajakan menggunakan media lain sebagai pengganti plastik. Tinggal kita sebagai individu melakukan aksi nyata untuk meminimalisir pengunaannya.


Mudik Gratis dan Asyik Tanpa Plastik Bersama Sido Muncul
Pak Irwan Hidayat di konferensi pers 30 Tahun Mudik Gratis Sido Muncul

“Membantu pemerintah mengkampanyekan mudik tanpa plastik, sehingga saya berharap bahwa nanti Indonesia jadi negeri maju di tahun-tahun ke depan, tapi juga jangan sampai lingkungannya rusak. Harus menjadi perhatian seluruh masyarakat terutama kaum muda,” ujar Pak Irwan Hidayat ketika ditanya apa tujuan utama pengusungan tema tahun ini.

Mudik Gratis dan Asyik Tanpa Plastik Bersama Sido Muncul

Sido Muncul sendiri dalam kampanye “Mudik Asyik Tanpa Plastik” melakukan hal-hal konkret seperti memberikan tempat sampah pada para pemudik, memberi edukasi untuk mengurangi sampah plastik, bahkan Sido Muncul telah mengusahakan tempat jualan dari kertas. Kalau diperhatikan, iklan-iklan Sido Muncul banyak mengangkat isu lingkungan, tempat pariwisata yang belum populer, dan tema sosial lainnya. Pak Irwan Hidayat pernah bercerita memang sengaja menjadikan iklan sebagai media kampanye lingkungan. Penayangannya yang berulang-ulang diharapkan dapat menyampaikan pesan dengan baik pada para penonton. Di pabriknya, alah satu prioritas Sido Muncul adalah menjaga lingkungan.

Mudik Gratis dan Asyik Tanpa Plastik Bersama Sido Muncul
Bus-bus untuk mengantar para pemudik

Bicara tentang jumlah pemudik, tahun ini jumlah yang diberangkatkan adalah sekitar 12.000 pemudik dengan memakai 189 bus. Mereka diberangkatkan dari Jakarta, Tangerang, Bogor, Sukabumi, Cikampek, dan Bandung. Ceremony pemberangkatannya dilakukan di Museum Purna Bhakti Pertiwi, Taman Mini Indonesia Indah, tanggal 30 Mei 2019 lalu. Selama penyelenggaraan sejak tahun 1991, sudah mencapai jumlah 360.400 pemudik.

Benevolent

Benevolent, kata menarik yang diguliran Pak Irwan mengenai kebijakan perusahaan Sido Muncul. Secara harfiah benevolent ini berarti penuh kebajikan, yang diungkapkan Pak Irwan sebagai niat baik. Sido Muncul menasbihkan tahun ini sebagai tahun benevolent dengan meningkatkan program-progam baik mereka. Jika tahun lalu Sido Muncul membuat program operasi katarak gratis. Tahun ini ada beberapa program lain di samping masih mengadakan operasi katarakan gratis ini, seperti operasi bibir sumbing gratis, dan membangun rumah singgah untuk para kanker survivor juga lansia. “Tahun berbela rasa untuk yang tidak mampu,” ucap Pak Irwan. Sejak dulu saya memang mengenal beliau sebagai sociopreneur, Pak Irwan sendiri menolak sebutan filantropi karena merasa sebutan sociopreneur lebih tepat. Maka tak heran bila kebijakan perusahaan Sido Muncul banyak berkaitan dengan sosial.

Mudik Gratis dan Asyik Tanpa Plastik Bersama Sido Muncul
Para pemudik yang akan diberangkatkan

Tak terasa lebaran tinggal menghitung hari. Saya dapat membayangkan perasaan rindu yang mengentak di dada para perantau, meminta ditandaskan pertemuan. Selamat mudik, selamat mencium wangi kampung halaman beserta kenangannya. Jangan lupa minimalisir pemakaian plastik, ya.

You Might Also Like

6 komentar:

  1. Baca postingan ini langsung jadi iri dengan orang-orang yang mudik berjamaah seperti ini, Va. Haha.

    Ku belum pernah mudik seperti ini. What a lovely way to come home, coming back to hometown.

    Sidomuncul keren banget, ya?

    BalasHapus
  2. Baik bangets yah pak Irwan. Mudik memang selalu jadi dambaan banyak orang. Seru sepertinya acara mudik kayak ginih

    BalasHapus
  3. Nah ini aku suka banget niy sama programnya... Konon dalam keseharian, kita sudah nyampah sekitar o,5 kg per hari, setiap orang. Kalo dalam rangka mudik, katanya bisa lebih dari 0,7 kg. Kebayang kan, ada berapa yg mudaik dan ada berapa ton produksi sampahnya, hiks...

    BalasHapus
  4. Sido Muncul keren banget setiap tahun selalu memfasilitasi orang-orang untuk mudik bareng.

    BalasHapus
  5. Ada perbedaan besar antara sociopreneur dengan filantropi.
    Kalo sociopreneur semua keuntungan untuk komunitas , lingkungan dan sosial, dia hanya dapat gaji.
    Sedang filantropi hanya mengambil sebagian keuntungan untuk kebutuhan komunitas , lingkungan dan sosial

    BalasHapus
  6. Keren banget programnya yaa, teh...
    Mudik Asyik Tanpa Plastik.

    Aku belum bisa sepenuhnya lepas dari plastik, teh...
    Kadang kalau belanja, masih meng"iya"kan penjual yang membungkusnya dengan plastik.
    Hiiks~

    BalasHapus