Anemia,

5 Hal Penting Untuk Memutus Rantai Anemia Dalam Kehidupan Kita

01.24 Eva Sri Rahayu 0 Comments

Dulu, saya sering banget mengalami pusing migrain sampai muntah-muntah. Sakitnya bisa berhari-hari, dan dampaknya bikin saya enggak bisa ngapa-ngapain. Jangankan untuk kerja atau mengurus rumah, buat meninggalkan tempat tidur saja sudah kewalahan. Hal itu terjadi terutama ketika menstruasi. Ketidaktahuan saya terhadap penyebab migrain berkepanjangan membuat saya menghabiskan banyak pil obat pusing kepala sebelah. Ternyata… penyebabnya adalah anemia. Tampaknya, bukan hanya saya saja yang awam tentang segala hal mengenai anemia ini, sehingga dampaknya salah penanganan. Mengingat efeknya yang cukup mengerikan, kita mesti memutus rantai anemia dalam kehidupan. Mari mengenal anemia dan cara memutuskannya.

 

Pengertian Anemia
Meski kata “anemia” sudah familiar di mana-mana, tapi masih banyak yang belum mengetahui apa sebenarnya anemia itu. Bahkan sering tertukar antara anemia dengan darah rendah. Jadi, apa sih anemia itu? Menurut Presiden Indonesian Nutrition Association, Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS. SpGK: “Anemia adalah kondisi tubuh yang kekurangan sel darah merah sehat atau jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan tubuh.” Sementara sel darah merah ini penting sekali karena mengikat dan mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. 

Siapa Saja yang Rentan Terkena Anemia
Semua orang bisa terkena anemia, tidak memandang usia. Karena itu anemia ini permasalahan lintas generasi. Namun, ada kelompok-kelompok yang lebih rentan terkena anemia. Mereka adalah anak-anak, remaja, dan ibu hamil. Ketiga kelompok itu sama-sama berada di masa-masa penting pertumbuhan. Semuanya berhubungan dengan generasi penerus bangsa. Sehingga kita harus ekstra aware terhadap ketiga kelompok tersebut.
 

Gejala Anemia
Tubuh yang kurang darah menyebabkan kurangnya asupan oksigen juga, akibatnya tubuh merespons dengan berbagai hal tergantung dari ringan, berat, hingga kronisnya anemia yang diderita. Bila ringan, gejalanya pada tubuh menjadi gampang capek, kelopak mata pucat, kulit pucat, tekanan darah rendah, sampai sakit kepala. Bila anemianya berat, detak nadi dan napasnya menjadi cepat. Kalau sampai anemianya kronis bisa sampai terjadi pembesaran limpa. Hal itu karena organ-organ tubuh tidak berfungsi sempurna.  Sinyal-sinyal itulah yang diberikan tubuh untuk memberitahu kita bahwa kita terkena anemia.

Gejala anemia (Sumber Webinar Danone Indonesia)

Dampak Anemia
Anemia memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang, lho. Gejala-gejala ringan sampai kronis tadi merupakan dampak jangka pendek pada tubuh kita. Ada dampak jangka panjangnya, yaitu daya tahan tubuh dan kebugaran menurun, risiko infeksi meningkat, akibatnya pada kehidupan sehari-hari membuat kinerja dan tentunya prestasi juga ikut menurun.

Dampak Pada Kelompok Rentan
Dampak untuk kelompok rentan terlihat signifikan. Misalnya pada ibu hamil, dampaknya gangguan pertumbuhan janin, bahkan menyebabkan kelahiran bayi yang prematur,  gangguan fungsi jantung, infeksi, sampai pendarahan pasca melahirkan. Sedangkan pada anak-anak dampaknya anak mengalami gangguan pertumbuhan dan konsentrasi, lemas, pusing, tidak nafsu makan. Anak-anak yang tidak aktif bergerak dan sering mengantuk bisa jadi terkena anemia. Jadi kalau menemukan gejala-gejala itu pada anak, jangan dimarahi, ya. Coba telisik dulu penyebabnya, jangan-jangan bukan pada karakter malas, tapi mengidap anemia.

Faktor Penyebab Anemia
Ada beberapa faktor penyebab anemia, yaitu:
1.    Rendahnya asupan zat besi sehingga rendahnya hemoglobin yang dihasilkan tubuh.
2.    Rendahnya supan vitamin C
3.    Mengonsumsi sumber tannin yang berlebihan, misalnya pada kopi dan teh.
4.    Menjalankan diet yang tidak seimbang
5.    Menstruasi. Ketika menstruasi, perempuan dapat kehilangan banyak darah dan zat besi.
6.    Faktor keturunan

(Sumber Webinar Danone Indonesia)

Anemia Defisiensi Besi
Dari beragam faktor dan jenis anemia, anemia defiensi besi inilah yang paling sering terjadi. Anemia defiensi besi merupakan anemia yang terjadi karena tubuh kekurangan zat besi sehingga tidak dapat memproduksi hemoglobin yang cukup. Sedangkan hemoglobin ini bagian sel darah merah yang berfungsi untuk mendistribusikan darah yang teroksigenasi ke seluruh tubuh. Perempuan yang sedang menstruasi memiliki tingkat risiko tinggi mengalami anemia jenis ini. Karena kehilangan darah berarti mengurangi zat besi di dalam tubuh. Sedangkan wanita hamil dapat terkena anemia defiensi besi karena zat besi di dalam tubuhnya menjadi sumber hemogloblin untuk janin dalam kandungan. Oleh sebab itu, wanita yang sedang haid dan hamil lebih baik makan makanan yang banyak mengandung zat besi. 

 


5 Hal Penting Untuk Memutus Rantai Anemia Dalam Kehidupan Kita

 
Lalu apa saja hal-hal yang bisa kita lakukan untuk memutus rantai anemia dalam kehidupan? Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan, yaitu:


1.    Makan Bernutrisi Tinggi dan Teratur
Pada dasarnya, anemia disebabkan oleh keadaan tubuh yang malnutrisi atau kekurangan gizi yang dibutuhkan untuk tubuh agar sehat. Makan yang teratur dan bervariasi sehingga dapat saling melengkapi gizi yang dibutuhkan tubuh bisa mencegah kita terkena anemia. Terutama pada remaja, ibu hamil, bayi, dan anak-anak. Mencegah stunting pada kondisi-kondisi tersebut berarti menhadirkan generasi penerus yang sehat dan kuat. Memang, ada kalanya anak-anak sulit untuk makan. Menghidangkan beragam resep makanan dengan tampilan yang menarik salah satu trik agar anak-anak mau makan teratur. Makanan yang mesti kita konsumsi sehari-hari tertuang dalam program “Isi Piringku”. Untuk anak-anak, lengkapi kebutuhan nutrisi dengan susu pertumbuhan untuk mengoptimalkan perkembangan mereka di masa pertumbuhan.


2.    Konsumsi Vitamin C dan Penambah Darah Jika Diperlukan
Konsumsilah vit C yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Vitamin C ini dapat membantu penyerapan zat besi, dengan begitu tubuh akan memproduksi sel darah merah yang sehat. Jika sudah terkena anemia dan dampaknya bermunculan, ada baiknya mengonsumsi penambah darah.

3.    Olahraga dan Jangan Melakukan Diet Tidak Seimbang
Berolahraga akan membuat tubuh sehat. Tidak perlu lama-lama dan melakukan olahraga berat. Cukup 30 menit setiap hari dengan gerakan yang disesuaikan kondisi tubuh. Lalu, jangan karena ingin langsing lalu melakukan diet yang tidak seimbang. Lebih baik atur pola hidup dan berolahraga supaya berat badan menjadi seimbang.

4.    Menjaga Bumi
Untuk menciptakan kualitas hidup yang baik, diperlukan sumber daya yang sehat pula. Oleh karenanya, kita harus menjaga planet bumi dengan segala sumber dayanya. Jangan hanya mengambil dari alam, tapi lupa menjaganya. Mulailah dari hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, merawat tumbuhan, hingga menggunakan produk yang diproduksi oleh perusahaan ramah lingkungan seperti Danone Indonesia. 

(Sumber Webinar Danone Indonesia)


Danone Indonesia memiliki komitmen “One Planet, One Health”. Bukti dari komitmen itu adalah proses produksi yang memperhatikan Kesehatan lingkungan sejak dari hulu hingga hilir.


5.    Menyebarkan Edukasi Mengenai Anemia
Hal penting lainnya untuk memutus rantai anemia adalah partisipasi kita dalam menyebarkan edukasi mengenai anemia pada masyarakat. Kurangnya pengetahuan mengenai anemia membuat masyarakat kurang memperhatikan pola hidup sehat. Penyebaran informasi ini butuh kerja sama dari berbagai pihak. Salah satu yang berkontribusi besar dalam kampanye memutus rantai anemia adalah Danone dan Indonesian Nutrition Association (INA) lewat berbagai gerakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. 

(Sumber Webinar Danone Indonesia)

 

Beberapa di antaranya ialah program Duta 1000 Pelangi, Gerakan Ayo Minum Air (AMIR), Kampanye Isi Piringku, program Warung Anak Sehat, hingga mengadakan webinar "Putuskan Mata Rantai Anemia, Menghadirkan Indonesia yang Sehat dan Kuat" pada Hari Gizi Nasional lalu. Webinar yang menghadirkan pembicara Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi.,Sp.G sebagai Spesialis Gizi Klinik dari Indonesian Nutrition Association (INA)  dan Bapak Arif Mujahidin yang merupakan Corporate Communication Director Danone Indonesia itu memberikan informasi lengkap mengenai anemia dari A-Z.


Mari kita aktif berpartisipasi dalam memutus rantai anemia untuk generasi penerus yang sehat dan kuat sehingga siap untuk membawa pembaharuan di masa depan.

 

 

You Might Also Like

0 komentar: